Madeline mengabaikan pandangan orang-orang itu. Dia mengambil nampan dan memilih beberapa hidangan yang terlihat menarik baginya, lalu menganbil tempat di sebuah meja kosong yang ada di sudut. Saat mencicipi suapan pertama, dia merasa puas dengan rasanya. Makanan yang disajikan tidak hanya beragam, tetapi juga lezat. Dia mengerti mengapa para karyawan lebih memilih untuk makan siang di sini daripada mencari makanan di luar kantor. ‘Kafetaria ini cukup impresif,’ pikirnya sambil mengunyah dengan tenang. ‘Ini adalah fasilitas yang benar-benar memenuhi kebutuhan karyawan. Dengan kualitas dan rasa seperti ini, mereka pasti merasa nyaman dan termotivasi untuk tetap berada di lingkungan kantor selama jam istirahat.’ Sambil melanjutkan makan siangnya, Madeline memperhatikan beberapa karyawan