Raka baru saja menyelesaikan bagiannya dan sedang berdiri menonton ulang rekaman adegannya saat ia mendengar seseorang mengajak berbicara Citra. Dilihatnya seorang laki-laki yang sama yang tempo hari ia lihat melambaikan tangan pada Citra mendekati gadis itu. “Cit, pulang sama siapa? Dijemput?” Citra mendongak mencari sumber suara. Salah satu teman sekolahnya dulu yang kini menjadi kru film berjalan mendekat. “Pakai taksi aja nanti.” “Mau nunggu aku beberes enggak? Nanti aku anterin.” “Citra pulang bareng gue,” Raka menarik paksa tangan Citra. “Jangan deketin Citra lagi,” dia menatap sengit salah satu kru tadi. “Bang,” Citra berusaha melepaskan diri, tapi Raka semakin mengeratkan tautan jemari mereka. Membawa Citra berjalan cepat ke mobilnya, membukakan pintu, mendorongnya masuk, dan