“Hai sayang,” seru Ratna pada calon menantunya begitu masuk ke dalam rumah diikuti suami dan anaknya. “Sebentar, Mami ganti baju dulu ya, kotor kena tanah.” “Kamu bikin apa sih, Nad?” Raka duduk di kursi bar di kitchen island tempat Nadya sedang berkutat dengan adonan kue bersama Citra sementara dua orang asisten rumah tangganya sudah ia suruh ke belakang karena telah ada Citra yang membantunya. Lebih tepatnya Nadya yang membantu Citra, karena gadis itu ternyata lebih ahli membuat kue. “Chiffon. Udah Abang minggir sana.” “Itu berapa lama lagi matengnya?” “Skitar satu jam,” jawab Citra sambil menuang adonan ke loyang kedua. “Lama amat.” “Sabar atuh, Bang. Ayo Kak,” Nadya mengajak Citra mencuci tangannya. “Ini gimana?” tanya Citra melihat perabot yang masih berantakan. “Biar Bibik na