Episode 78

1058 Words

James menatapku dengan sorot mata yang ganjil. Dia mulai membuka kemejanya. Lalu dengan gerakan cepat menyentak gaunku.  “Jangan! Hentikan!” Sepertinya percuma saja karena James tampak sudah sangat bertekad untuk menaklukkanku. Di tengah kepanikan dan rasa takut yang begitu mencekam, aku berpikir cepat. Kalau aku mencoba mengulur waktu dengan berpura-pura tunduk, apa mungkin akan ada jalan keluar? “James…, aku tidak ingin saat pertamaku menjadi saat yang kusesali,” kataku perlahan tapi jelas. Kutekan rasa takutku dalam-dalam. Semua tergantung pada saat ini. Dia berhenti menyentuhku. Kemudian memelukku dengan lembut. Dikecupnya keningku. “Maafkan aku, Sayang, tetapi memang tidak ada pilihan lain.” Aku menyentuh pipinya. “Bolehkah aku meminta kau melakukannya dengan lembut?” James tert

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD