Gian POV Ayana menangis tersedu dipelukanku, tangisannya pilu membuatku ikut merasakan kesedihannya. Entah kenapa jantungku jadi berdebar tak teratur saat ini, padahal biasanya juga debarannya normal normal saja. ada apa ini, sesuatu yang aneh dan belum pernah kurasakan sebelumnya. Memang wajahku termasuk lumayan tapi aku tidak pernah dekat dengan seorang wanita pun, karena semua waktuku aku gunakan untuk mengejar cita citaku hingga waktuku habis untuk belajar dan belajar. Tapi aku tak pernah merasa terpaksa melakukan itu karena aku bangga bisa membuat mama dan papa bahagia. Saat teman temanku asyik dengan dunia remaja dengan berpacaran, aku habiskan waktu di perpustakaan untuk belajar. Aku di juluki kutu buku karena selalu berkutat dengan buku-buku tebal, tapi semua itu wor