Setelah kepergian Bima dari rumahnya, Rina segera menghubungi Intan agar lebih berhati-hati lagi kalau mau pergi kemanapun karena pria itu pasti saat ini sedang berusaha mencarinya. Buru-buru masuk ke dalam rumah, tak lupa menguncinya dan berjalan ke kamar. Meraih ponselnya yang masih ada di dalam tas, lalu menghubungi Intan. “Halo, Intan!” Rina menyapa wanita itu dengan memburu. “Hei, ada apa? Kenapa kamu ngos-ngosan seperti itu?” “Intan, sepertinya kamu harus lebih berhati-hati lagi kalau akan berpergian.” “Kenapa memangnya? Ada apa?” “Bima, pria itu masih menungguku sampai aku pulang mengantarmu. Rupanya dia masih tidak percaya, kalau kamu itu tidak bersama denganku.” “Hah? Kamu serius? Lalu, apa yang terjadi? Bima tidak menyakitimu, kan?” Intan merasa begitu sangat khawatir sekal