Mahendra menunggu dengan perasaan yang tenang di dalam mobil, tak bisa menunggu di ruang tunggu karena memang kliniknya kecil dan juga Intan melarangnya untuk turun, khawatir kembali menimbulkan rasa iri dari temannya yang lain. Dan, tak ingin istrinya itu marah, jadi mau tidak mau, pria itu menurut saja. Intan bergegas masuk ke dalam mobil untuk bertemu suaminya. Memberikan senyuman yang paling terbaik untuk sang suami, karena sudah berbaik hati karena mau mengantar dan menjemputnya saat jam makan siang. Wanita itu, pulang dengan perasaan yang lebih bahagia dan juga tubuh yang terasa lebih segar. “Bagaimana kelas senamnya hari ini, Sayang?” tanya Mahendra sambil fokus menyetir namun begitu sangat antusias sekali untuk tahu kegiatan snag istri. “Wah, Mas … begitu sangat menyenangkan sek