Mahendra memang pria sejati, selalu menepati janjinya walaupun dengan bahasa mengusahakan. Pria itu, kembali datang untuk menjenguk Bima di rumah sakit jiwa. Namun, kedatangannya kali ini sedikit berbeda, karena yang biasanya datang sendiri, sekarang akan datang bersama istrinya.
Sebelum berangkat, kedua orang tua Mahendra banyak sekali bicara, mereka merasa sangat khawatir, jika menantunya itu ikut bersama dengan putranya untuk menemui mantan suaminya yang masih belum sembuh total dari gangguan kejiwaannya.
Kedua orang tuanya itu benar-benar melarang Intan untuk ikut, karena kondisinya yang sedang hamil dan juga takut terjadi sesuatu dengannya saat bertemu dengan Bima, atau mungkin Rika dan Badirah juga nantinya.
“Mahendra, apa ibu tidak salah dengar? Kamu mau mengajak Intan untuk ikut
