“Bisa-bisanya yang datang malah Om Langit.” “Terus, aku harus gimana?” “....” “Ayolah otak cepat berpikir. Dadaku seolah akan meledak sebentar lagi karena jantung di sana yang sibuk berdetak!” “Ah, ... Green!” Di depan pintu, ponsel Green yang juga berwarna hijau, sudah langsung sibuk berdering. Dering telepon suara masuk dari kontak Audi. Masalahnya, Green sedang berubah wujud menjadi Langit. Langit sengaja mengabaikannya dan memilih merespons melalui pesan WA. “Ya ampun ... malah enggak diangkat. Yakin deh, si Green sudah om Langit suap pakai apartemen apa malah uang bergepok-gepok! Bisa-bisanya Green comblangin kami. Memangnya dia enggak tahu kalau om Langit itu mantanku?” batin Audi makin uring-uringan saja. Di balik pintu kamar kos-nya, Audi jadi tak hentinya mondar-mandir. Kep