Maya memutar tubuh Leonard beberapa kali di tengah ruangan sambil terkikik pelan, “Satu…dua… tiga…mulai cari ya, Papa!” Begitu Maya menjauh, Leonard berdiri diam sejenak, mencoba mendengarkan suara-suara kecil di sekitarnya. Namun di sisi lain ruangan, keempat anak itu—Kelvin, Keira, Elan, dan Maya—bersembunyi di balik sofa besar sambil menahan tawa. “Dengar, dengar,” bisik Kelvin pelan, “Kita pisah! Dua orang pancing Papa, dua lainnya ngagetin dari belakang.” “Aku sama Elan pancing dia ke dapur,” sambung Keira semangat. “Aku dan Kelvin putar lewat tangga, nanti teriak dari atas!” timpal Maya, matanya bersinar penuh antusias. “Setuju!” bisik mereka bersamaan, lalu merayap perlahan ke tempat persembunyian masing-masing, meninggalkan Vivian yang justru masih diam di balik tirai. Gadis i