Eps. 19 Lomba Makan Cepat

1200 Words

Pagi itu suasana ruang makan dipenuhi aroma roti panggang dan sup hangat buatan Vivian. Anak-anak sudah duduk rapi di kursi masing-masing, beberapa masih menggosok mata karena kantuk. Vivian sibuk menyendokkan sup ke mangkuk terakhir, memastikan sarapan mereka siap tanpa cela. Tiba-tiba suara langkah berat terdengar dari lorong. Vivian menoleh—Leonard. Pria itu melangkah masuk ke ruang makan dengan ekspresi datar, tapi mata yang tajam menelisik setiap sudut ruangan. Tanpa berkata sepatah kata pun, Leonard menarik kursi di sebelah Elan dan duduk di sana. Elan sempat melirik ayahnya, lalu menunduk cepat, tak berani bicara. Vivian, yang masih berdiri di dekat meja saji, terkejut. Tak biasanya Leonard duduk sarapan bersama anak-anak, apalagi sepagi ini. Leonard lalu menatap ke arahnya denga

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD