"Hati yang hancur tidak akan bisa kembali seperti sedia kala, layaknya kapal yang menabrang karang. Hancurnya tak tersisa." **** Marcelle dan Jesika sedang ada meeting bersama klien baru mereka. Keduanya duduk bersampingan demi mendengarkan masukan apa saja yang bisa dikeluarkan oleh kliennya supaya mereka menemukan titik tengah terbaik untuk kerja sama hari ini. Waktu memang berjalan cepat bagi Marcelle dan Jesika. Bahkan Jesika yang menunggu penjelasan dari Marcelle saja sampai saat ini belum bisa mendengarkan semua itu, karena kesibukan mereka. “Saya rasa ini pilihan terbaik, Tuan Marcelle. Senang bekerja sama dengan anda.” jabatan tangan tersebut mengakhiri meeting panjang yang mereka lalui hari ini. “Saya senang jika anda merasa puas, Tuan Zack. Saya juga senang berbisnis dengan