*** Tubuh Dominic seketika membeku, matanya melebar karena keterkejutan yang tak dapat ia sembunyikan. Ponsel di tangannya hampir saja terlepas, tapi Hannah dengan cepat menangkapnya sebelum benar-benar jatuh. “Sayang, ada apa?” tanya Hannah, suaranya penuh kekhawatiran saat ia melihat ekspresi Dominic yang tampak pucat. Namun Dominic tidak menjawab. Tubuhnya kaku, pikirannya tampak jauh, tenggelam dalam kabar buruk yang baru saja diterimanya. Hannah, yang tak tahan dengan keheningan itu, membawa ponsel ke telinganya. “Halo, Joy?” panggilnya. Suaranya lembut namun tegas. “Halo! Tuan! Apakah Anda masih di sana? Tuan, Anda mendengar saya?! Halo?!” Joy terdengar panik dari seberang. “Iya, Joy. Ini aku, Hannah—” kalimatnya terputus ketika Dominic tiba-tiba merebut kembali ponsel dari tang

