Bab 29: Mary Mengalah

1758 Words

*** "Besok kita pulang," ujar Victor tiba-tiba saat menyimpan gelas kopi yang sudah kosong ke atas meja. Ia menegakkan tubuh, menoleh untuk menatap Mary di sampingnya. Dari tatapan wanita itu, Victor mengerti bahwa dia pasti sangat kesal mendengar keputusannya itu. "Kamu tidak bisa seenaknya begini, Victor," balas Mary dengan suara yang bergetar karena amarah. "Aku mengambil keputusan ini demi kebaikanmu," Victor menjeda kalimatnya sejenak, memiringkan posisi duduknya agar bisa menatap Mary dengan jelas. "Kau hamil dan tinggal di tempat seperti ini. Tempat ini tidak layak bagimu. Oleh sebab itu, aku ingin membawamu tinggal bersamaku." Suara Victor terdengar tenang, tetapi percayalah, dibalik suara tenang itu, ada ego dan emosi yang mati-matian ditahan oleh Victor. Dia tidak ingin membu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD