Kedua mata Tata mengerjab dengan debar d**a yang semakin tak bisa dikendalikan. Terlebih tangannya ada dalam cekalan tangan Galins. Kedua matanya tepat terkunci di kedua manik mata Galins yang menatapnya penuh harap. Wajah tampan, bisa dikatakan kata tampan saja tak cukup untuk mentafsirkan sosok Galins. Kebaikannya, sudah tak perlu diragukan lagi. Bibir Tata terbuka, terlihat bergetar, bingung mau jawab apa. “Aku serius, Ta.” Kembali kalimat Galins membuat Tata semakin merasa grogi. Bedewe, Tata nih grogi bukan hanya karna Galins ganteng, tapi karna status Galins adalah anaknya pak Camat. Perbedaan dia dan Galins, jelas banget keliatan, kan? “Mas—” “Mungkin masih terlalu cepat mengatakan semua ini. Tapi … tapi aku serius. Aku tertarik, aku menyukai semua yang ada di kamu. Apa adanya
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


