Rowan duduk di atas ranjang dengan perasaan kacau. Rasa kantuk yang sesaat tadi muncul akhirnya lenyap dengan sempurna. Sementara Brandy masih terlihat gelisah. Butir-butir keringat mengembun di dahinya. Rowan turun dari ranjang dan menghampiri dari sisi tempat Brandy tidur. Dia meraba dahi Brandy dengan punggung tangannya. Rowan merasakan panas yang memancar dari tubuh Brandy saat dia meraba dahinya. Keringat yang mengembun di kulitnya menandakan demam yang tinggi. Rowan segera bergerak, mencari termometer di sekitar kamar. Dia mengukur suhu tubuh Brandy. Angka yang tertera membuatnya tercengang. Demam Brandy sangat tinggi, bahkan melebihi ambang batas normal. Rowan memutuskan untuk segera menghubungi dokter. Dia memanggil nomor darurat dokter keluarga yang selalu siap sedia mengat