Di sebuah apartemen mewah. Dokter Sharon Avilla menatap layar ponselnya dengan perasaan kesal setengah mati. Dia baru saja mengakhiri secara sepihak pembicaraan teleponnya dengan Vanda Colleen. “Dasar jal4ng g1la uang! Benar-beraninya dia berteriak padaku.” Rutuk Sharon kesal. Dia marah sekali mendengar Vanda Colleen mengeluh mengenai uang yang sudah dia transfer ke rekeningnya. Dua puluh lima juta bukan jumlah yang sedikit, namun wanita itu tetap menuntut untuk dia memberikan sesuai dengan yang dia minta, yaitu lima puluh juta. Yang benar saja. Apa wanita itu mengira dia punya percetakan uang? Huh! Sharon sudah mulai tidak suka dengan sikap Vanda Colleen. Bagaimana pun sejak awal perjanjian mereka, dia sudah memberi terlalu banyak dan tidak disangka wanita itu ternyata demikian sera