Setelah bergulat dengan perasaannya sendiri, Rowan memutuskan untuk tidur di kamar tamu malam itu. Dia tahu, kalau dia tetap berada di kamar yang sama dengan Brandy, maka hanya akan memperburuk keadaannya.
Melawan keinginan kuat dari dalam dirinya untuk menyentuh Brandy sangat sulit ketika melihat Brandy lelap di sana.
Dengan langkah berat, Rowan keluar dari ruang kerjanya dan menuju kamar tamu. Seharusnya pengaruh alkohol membuatnya merasa mengantuk, tetapi dia justru tidak merasa mengantuk sama sekali.
Rowan juga merasakan kesepian dalam hatinya, yang selama setahun ini telah diisi oleh kehadiran Brandy.
‘Ini lebih baik. Aku butuh waktu dan ruang untuk berpikir jernih. Aku tidak boleh membiarkan diriku semakin terjerat dalam situasi ini. Brandy mungkin tidak menyadari apa yang sedan
