Bab 96 Kesempatan Kedua

1870 Words

Ayah Monica mengangguk singkat, ekspresinya masih kesal. "Baiklah, Monica. Kamu harus bertindak cepat. Tidak ada waktu untuk menunda-nunda lagi," tuturnya serius. “Iya, Ayah.” Monica hanya bisa menuruti kata-kata ayahnya, tidak ingin membuat ayahnya kembali marah-marah. Dengan tatapan penuh tekad, Ayah Monica menatap putrinya. "Kamu harus pergi meminta maaf pada Rowan, Monica. Ini satu-satunya cara untuk memulihkan citramu dan menghentikan kerusakan lebih lanjut," ujarnya tegas. Monica menelan ludah, merasakan keberatan yang mendalam dalam hatinya. Namun, dia tahu bahwa itu adalah langkah yang harus diambil. "Baik, Ayah. Aku akan melakukannya," ucapnya akhirnya, mencoba menguatkan diri. Ayah Monica menatap putrinya seperti menatap orang asing, wajahnya masih dipenuhi dengan ekspresi ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD