"Mengapa kamu begitu keras kepala, Bree?" Rowan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan frustrasi. Brandy menatap Rowan dengan mata yang penuh ketegasan dan sedikit kesedihan. "Rowan, kita berdua tahu persis, kita tidak benar-benar menikah karena cinta, tapi karena kesepakatan. Tak perlu aku uraikan lagi, kamu juga sudah memberitahuku mengenai perasaanmu padaku dan sikapmu atas pernikahan kita. Seperti yang sudah aku katakan, kita hidup seperti dua orang asing yang tinggal di bawah atap yang sama. Lama-lama aku merasa ini tidak sehat untuk kita berdua. Jadi lebih baik kita bercerai." Ucap Brandy menegaskan keinginannya sekali lagi. Rowan terdiam, tidak tahu harus berkata apa melihat tekad Brandy. Brandy melanjutkan, "Aku ingin kita punya kesempatan untuk menemukan kebahagiaan masing-masin