Rowan berjalan mondar-mandir di dalam kamar, cemas menunggu kepulangan Brandy. Setiap detik terasa seperti jam baginya. Rasa cemburu yang aneh ini benar-benar mengganggunya, membuatnya sadar bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih di dalam hatinya untuk Brandy daripada yang pernah dia akui sebelumnya. Pikiran buruk mulai berseliweran di benak Rowan. Setiap bayangan Brandy bersama pria lain di pesta membuat hatinya semakin gelisah. Namun, dia berusaha membantahnya, menenangkan dirinya dengan berpikir rasional. Astaga! Rowan tertegun menyadari pikirannya sendiri. Lalu memaksa logikanya untuk tetap jalan. "Dia mungkin sedang bersama Claire atau teman-teman lainnya," bisik Rowan pada dirinya sendiri. "Tidak ada alasan untuk berpikir yang buruk. Brandy tidak seperti itu." Namun, bayangan Brand