"Dokter tolong...!" teriak Meira saat sampai di depan pintu bertuliskan UGD itu, dan tiga orang perawat bergegas menawarkan ranjang untuk membaringkan sang pasien. Bibirnya terlihat pucat, lingkar matanya terlihat cakung, dan detak jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Dokter mengambil alih sang pasien, dan Meira menunggu di depan, dengan perasaan dan pikiran yang sama sekali dia tidak mengerti, dan sejurus kemudian dia menghubungi Maxi dan memintanya datang, dan selang beberapa menit Maxi datang dengan langkah tergesa-gesa. "Apa yang terjadi?!" sapa Maxi tapi Meira langsung menggeleng, sambil melirik ke arah Kayla yang hanya terlihat berdiri menyandarkan bahunya di tiang bangunan rumah sakit itu. "Aku masih belum tau, tapi yang pasti dia tiba-tiba oleng dan pingsan!" jawab Me