"Kak ... bangun! Sarapan pagi, bangunkan nak Andra!" Ibu melantangkan suara dari depan pintu.
Perlahan Rena membuka mata, tubuhnya terasa berat dan baru dia sadari ternyata ada tangan kekar melingkar di pinggangnya.
Sebagaian tubuh Andra menindih setengah tubuh Rena.
Perlahan Rena menghela tangan Andra, tapi pria itu hanya menggeliat lalu mengubah posisi membelakanginya.
"Mas Andra ... tadi ibu manggil kita untuk sarapan,” kata Rena sembari turun dari atas ranjang untuk membersihkan dirinya di kamar Mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, dia sudah tidak mendapati Andra di kamar, Rena bergegas turun untuk sarapan pagi.
Ternyata semua orang sudah berkumpul di meja makan sambil bersenda gurau.
Bapak terlihat sangat bahagia, Andra pun tertawa lalu banyak bicara tidak seperti biasanya.
