Ketahuan

2056 Words

Luke tergagap, ia tak mampu untuk menjawab namun segera menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan, lalu segera merangkai kata. “Aku … kami ….” Pria muda itu mencoba untuk berbicara dengan luga, namun sayangnya … tenggorokannya itu seakan terasa begitu sangat kering. Pikirannya kembali berputar-putar untuk mencari sebuah alasan yang sangat masuk akal, tetapi tetap saja tatapan Mr. Fredrinn membuatnya merasa semakin sulit untuk bisa berpikir dengan jernih. “Ah … Mr. Fredrinn …,” kata Luke, suaranya kembali tercekat, gemetar karena takut jika pria tua yang ada di hadapannya saat ini marah. “Aku … aku tidak menyangka jika anda akan datang …. Ma-maaf … kami ….” Mr. Fredrinn menggelengkan kepalanya, menatap mereka dengan tatapan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata dan tak bisa d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD