Malam sudah menunjukkan pukul sepuluh, Faraz yang biasanya pulang sore hari. Bahkan jika terlambat pun tetap menghubungi sekadar memberitahu Nila dia sedang lembur. Tapi kali ini teleponnya bisa tersambung namun tidak di angkat oleh suaminya. Ia yang baru saja menidurkan Davira, sedangkan Fariz masih bermain di lantai sendirian. “Ayiz, bobok yuk sayang!” ajak Nila ketika dia sedang bersantai. Anak itu sedang membereskan mainannya, “Ma, Ayiz bobok sini ya. Sama Mama,” izin anakya. Nila menghampiri dan membantu anaknya membereskan mainan. “Biar Mama yang beresin. Ayiz kenapa belum bobok sayang? Ini udah larut banget lho,” kata Nila kepada anak tertuanya. “Ayiz kan tadi bobok siang, Ma. Nggak ngantuk,” Usai membereskan mainan. Nila mengajak anaknya untuk buang air kecil agar nanti