Di kemudian hari saat Nila dan Fariz sedang bermain bersama di kamarnya tiba-tiba terdengar suara mobil ayahnya Nila yang ketika dilihat dari jendela, tebakan itu benar. Dia melihat mobil ayahnya masuk ke halaman rumahnya. Nila sangat senang ketika ayahnya datang berkunjung. Tidak seperti dulu, ketika ayahnya yang datang bahkan mengeluarkan uangnya demi naik taksi yang tidak mau mengotori halaman rumah mereka dengan mobil bututnya itu. Bahkan sampai Faraz marah mendengar alasan itu menganggap bahwa orang tua Nila terlalu berlebihan menanggapi itu semua. Saat dia turun dari kamarnya mengajak Fariz. Anak itu terlihat sangat ceria mendengar Nila mengatatakan jika yang datang itu adalah ayahnya. Nila baru saja turun dan pintu sudah dibukakan untuk ayahnya oleh asisten mereka. “Kakek,” Fari