Bab 32

1086 Words

Mario membuka matanya perlahan. Cahaya matahari yang menyelinap dari celah tirai menusuk retinanya. Dia mengerang pelan, lalu memegang kepalanya yang terasa berat dan berdenyut. Rasa mual masih menggantung di kerongkongan, dan mulutnya terasa kering seperti gurun. Dia mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan yang tidak asing—lantai kayu, aroma sabun lembut, dan... seprai biru muda. Dia mendongak. Ini apartemen Viola. Sialan, gumamnya dalam hati. Bagaimana dia bisa sampai di sini? Mario duduk perlahan di atas kasur, mengingat samar-samar langkah kacau semalam. Klub malam, alkohol, wajah Jack dan Arsen yang tertawa, lalu... pintu apartemen Viola. Wajah Viola yang terkejut, lalu gelap. Dia bangkit perlahan, menahan pusing. Kakinya melangkah pelan keluar kamar, dan suara gemerisik dari dap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD