Helen mendekat ke arah Darmanto, dia ikut menenangkan papanya. Bebby sudah prediksi jika akan seperti ini, karena dia tahu jika Darmanto memiliki sakit jantung. "Maafkan aku, Pa. Aku salah, maafkan aku." Helen menangis sambil memeluk Darmanto. "Papa yang tenang." tangis di antara mereka tumpah ruah bagaikan sedang panen. "Sudah berapa bulan kehamilanmu, Len?" tanya Darmanto di sela-sela rasa nyerinya. Helma baru ingat, jika Darmanto kambuh harus segera minum obat. Dia berlari ke kamar dan mengambil obat milik suaminya. Helma membantu Darmanto meminum obatnya. Perlahan-lahan kondisi Darmanto membaik dan papanya kembali normal. "Baru empat minggu." "Kalau begitu Papa akan terima lamaran lelaki yang datang ke rumah waktu itu." ujar Darmanto. Bukan hanya Helen yang kaget, Bebby pun ikut