21. Kembali ke Oceana

823 Words

"Sean tampan, ya," puji Melisa saat mereka berdua telah sampai di istana dan sekarang mereka tengah berbaring di ranjang Vanilla. Vanilla memilih tidak menjawab, pikirannya melayang-layang akan kejadian beberapa jam lalu. Awal bertemu dengan Sean memanglah ia terpaku karena pria itu yang sangat tampan, tidak kalah tampan dengan Darrel. Vanilla tersentak. Kenapa ia malah membanding-bandingkan wajah Darrel dengan Sean? Vanilla menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aku pasti sudah gila memikirkan mereka berdua," gumamnya pelan. "Ha? Kau ngomong apa?" Melisa menyahuti dengan bingung. Vanilla menggelengkan kepalanya cepat dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ah tidak ada, hanya perasaanmu saja." Mata Melisa memicing curiga, tapi kemudian ia pasrah dan tidak penasaran lagi. Sebab Vanilla me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD