13. Kebenaran

1210 Words

Hari sudah gelap, pertanda malam sudah tiba. Vanilla masih berada di ruang pengobatan, dan di jaga oleh dua penjaga di depan pintu. Mungkin mereka takut dirinya akan kabur, makanya mereka menempatkan dua penjaga di depan pintu ruang pengobatan. ㅡpikir Vanilla. BRAK! Kepala Vanilla refleks menoleh ke arah pintu yang didobrak dengan paksa. Mata Vanilla membola saat ia melihat Darrel masuk ke dalam dengan jalan yang sempoyongan. Wajah Vanilla pucat seketika, bayangan siksaan Darrel beberapa hari lalu terputar kembali di kepalanya. Vanilla beringsut menjauh saat melihat Darrel berjalan mendekatinya. Napas Vanilla tercekat. Sungguh, ia sangat takut sekarang. Bagaimana jika Darrel membunuhnya? Ah, bukankah itu lebih baik? Dengan begitu dia bebas. "Jangan mendekat!" seru Vanilla panik saa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD