Tidak ada buku yang menjelaskan sejak kapan Julian bisa seagresif ini. Akhir-akhir ini Julian memang terlihat seperti itu. Bukan sesuatu yang berbau negatif, tapi ini pertama kalinya Julian mengajaknya pergi bersama. Biasanya Hazel akan punya inisiatif terlebih dahulu, itu pun selalu ditolak mentah-mentah oleh Julian. Saat ini mereka tengah berada di kedai kecil yang menjajakan segala jenis dimsum. Bahkan sejak setengah jam yang lalu mereka tiba di sana, tidak ada satu pun yang membuka suara. Keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. "Kenapa nggak lo makan?" tanya Julian tiba-tiba. Hazel melihat ke arah makanannya, lalu tersenyum. "Lo juga." Julian tidak tahu bagaimana Hazel bisa tahu padahal sejak tadi matanya menatap ke depan. Apakah di telinganya ada mata tersembunyi? Ah. Ma