Sedang asyik bercengkrama, Hera tersentak kaget saat bahunya diremas seseorang dari belakangnya. "Idris!" pekik Hera saat mengetahui sosok yang ada di belakangnya. Lalu dengan cepat dia menutup mulutnya. Khawatir teriakannya didengar. Idris dan Nayura saling lempar senyum. "Jiddah pulang dulu," pamit Nayura tiba-tiba. "Kok?" Hera kebingungan. Dia bergerak mendekati Jiddah. "Jiddah bisa sendiri. Sudah hafal jalan pulang," ujar Nayura sambil mengerdipkan matanya. "Jangan lupa kamu makan juga ya, Hera? Tadi makannya sedikit," lanjutnya kemudian. Kemudian dia melangkah menuju luar ruangan. "Jiddah!" seru Hera yang tiba-tiba tersadar dengan keadaannya. Dua hal yang mengagetkannya, kehadiran Idris dan pamitnya Nayura. Nayura menghentikan langkahnya. "Jiddah ada urusan penting," ucap Nayur