* Klek. Akhirnya telpon Gio diangkat juga oleh Susi. Baru saja pemuda di seberang ingin mengumpati orang yang menelponnya saat ingin tidur lagi. Tau-tau Gio malah… ”Sus, Sus, Sus, apa kamu tau bagaimana keadaan Ardan setelah kita berpisah kemarin?” tanyanya tanpa diawali salam maupun basa-basi. ”Ya mana aku tau, bro. Aku bukan ibunya atau Darma Gandhi,” Susi menjawab dengan intonasi suara jauh lebih tenang. Tak seperti yang ia rencanakan di awal. Niatan kembali beristirahat pun seketika hilang. Kenapa setelah saling berkirim pesan dengannya dan terlihat semua akan baik-baik saja. Gio malah panik begini menyangkut Ardan? ”Hhh… hhh… hhh…” Deru nafas tidak wajar Gio yang sedang berjalan bolak-balik dengan gelisah di kamarnya terdengar jelas oleh Susi. Tanpa sepatah kata pun terucap ia

