"Terima kasih udah nganterin," ujar Alina setelah melalui jalan pulang yang begitu hening bersama Bara. Setelah melewati masa-masa paling galau sampai tak ingin keluar kamar, akhirnya Alina kini sudah mulai beraktivitas normal, seperti kuliah. Hari ini Bara sengaja menjemput gafis itu tanpa memberi tahukan sebelumnya, sampai detik ini Bara masih mengkhawatirkan Alina. "Lin, kamu baik-baik aja?" tanya Bara menahan Alina yang akan langsung turun. "Sebagaimana terlihat." jawab Alina datar. Bara menghela napas panjang, "tentang Sakya, apa masih menjadi masalah besar untukmu?" Alina yang sedari tadi tak menunjukkan ekspresi wajah yang berarti kini menatap Bara dengan sudut matanya, "aku tidak ingin membahasnya." Bara memilih diam mengikuti keinginan Alina, dari sikapnya masih terlihat