Angelica tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Mendengar ada orang yang datang untuk melamarnya merupakan hal yang mengejutkan untuknya. "Siapa orangnya, Pa?" tanya Angelica penasaran. Dia hanya mampu menebak jika lelaki itu merupakan rekan bisnis Papanya. Jose mengangakat bahunya tanda dia tidak akan memberikan jawaban kepada sang putri. "Rekan bisnis Papa, iya?" tanya Angelica lagi, dia tidak puas dengan reaksi Jose. Jose lagi-lagi hanya mengangakat bahunya cuek. Angelica menatap sebal pada papanya. Apa susahnya kalau sang Papa memberitahukan namanya atau nama keluarganya saja sudah cukup. "Lamarannya Papa terima?" Meski sebal Angelica tetap melanjutkan pertanyaannya. Dia bahkan duduk di samping Jose memeluk lengan papanya dengan erat. Hal ini dia lakukan untuk mengintimidasi Jose. B