Drew duduk di ruangan tengahnya, Ia mengambil nafas lalu menenggelamkan dirinya pada sebuah kalimat yang berputar di otaknya saat ini. "Kekasih?"Cuma Drew sembari menuangkan sendiri minumannya ke gelas sloki yang biasa tersedia. Pria itu menenggak segelas minumannya, mengingat bagaimana ekspresi Clara membanggakan sosok yang tidak ia tahu. "Apakah aku salah mengurungnya seperti ini? Tapi aku tidak bisa mengambil risiko jika Clara kembali menghilang," sambung Drew kembali sembari mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Semuanya sedikit terasa rumit sekarang. Padahal harusnya ia senang jika saat ini Clara berada di sampingnya. Dirumahnya. "Tidak, dia adalah milikku. Siapapun orang nya aku tidak peduli! Akulah yang pantas mendapatkan Clara. Aku sudah berjuang selama tujuh tahun ini."Drew ke