Membungkam Anindya

1337 Words

Sesampainya di hotel, Aleeya menjatuhkan tubuhnya ke kasur tanpa melepas jaket. Matanya masih sembab, tapi pikirannya justru semakin penuh. Ruangan terasa sunyi, hanya suara pendingin udara yang berhembus pelan. Dia memandangi langit-langit kamar beberapa detik sebelum akhirnya meraih ponsel. Namanya sudah tertulis jelas di layar: Mami Naura. Butuh waktu beberapa detik sebelum dia benar-benar menekan tombol hijau. Dan begitu sambungan tersambung, suara lembut sang mami langsung terdengar. “Aleeya? Kamu nggak apa-apa, Nak?” Tangis yang sempat tertahan kembali memenuhi d**a Aleeya. Tapi dia berusaha menahannya. Kali ini, dia harus kuat. “Aku ketemu Mas Kaivandra, Mi,” ucapnya lirih. Mami Naura terdiam sesaat. “Lalu? Dia gimana keadaannya?” Aleeya menarik napas panjang, kemudian duduk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD