Secangkir Kopi dan Tatapan yang Tak Terucap

1281 Words

Sore ini, Coffee & Calm, sebuah kafe kecil yang terletak di sudut kota, tampak ramai tapi tidak bising. Lampu gantung kuning hangat menggantung rendah di atas meja-meja kayu. Di salah satu pojok yang agak tersembunyi oleh rak buku tinggi dan pot monstera besar, Aleeya duduk dengan canggung sambil memainkan sendok kecil di dalam cangkir cappuccino-nya. Dia baru saja datang tak sampai lima menit ketika Kevin muncul dari balik pintu kaca. Tubuhnya tegap dengan setelan kasual, kemeja biru langit yang digulung di lengan dan celana khaki. Dia membawa map coklat dan sebuah buku kecil di tangan kirinya. "Maaf saya agak terlambat, tadi ada meeting mendadak," ujar Kevin sembari menarik kursi di depannya. "Tidak apa-apa, Pak. Saya juga baru datang," balas Aleeya sambil tersenyum tipis. Kevin dudu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD