Aku melihat sesosok perempuan berambut panjang berdiri di sudut kamar. Rambutnya panjang menjuntai tak beraturan ke lantai, hampir menutupi gaun putih yang dikenakannya. Tiba-tiba rambutnya tersibak. Wajah putih pucat dengan mata menatap nanar ke arahku. Bola matanya besar dan berwarna dominan putih. Membuatku bergidik. Mulutnya membuka dan menyeringai menampakkan gigi hitam dengan taring yang panjang. "Berikan anak dalam kandunganmu! Berikan padaku!" Suara serak dan menggema terdengar. Membuat bulu kudukku semakin menegang. Jantungku berdegup kencang. Kukumpulkan segenap keberanian untuk melawan keinginan perempuan yang ternyata adalah kuntilanak. "Ini anakku. Tak ada yang boleh mengganggu apalagi mengambilnya!" "Berikan! Berikan padaku!" Kuntilanak itu melayang mendekat ke arahku.