“Berapa harus saya bayar?” Suara lantang itu terdengar disela isakkan tangis Mega. Ia segera menoleh dan mendapati Rei berdiri tepat di belakangnya saat Mega meraih satu tangan Rizal untuk tidak mengganggu apalagi menjual Davin. “Siapa kamu?!” Tanya Rizal dengan tatapan tajam penuh amarah ke arah Rei. “Saya?” Rei menunjuk dirinya sendiri. “Saya yang akan membeli Mega,” jawabnya. “Saya tidak akan menjualnya pada siapapun kecuali pada Burhan. Saya tidak butuh uangmu!” Tolak Rei, yang artinya lelaki paruh baya itu tidak hanya memiliki hutang dalam bentuk uang, tapi juga janji yang sudah terlanjur ia sepakati bersama Burhan. “Saya akan membelinya.” Rei tetap bersikeras. “Dan saya tidak akan menjualnya padamu!” Rizal pun tidak mau kalah. “Berapa harganya?” Rei merasa penolakan Rizal

