When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Setelah kita pergi ke Diamond Club, kita akan berburu. Giorgia bilang ada hal bagus disana.” Begitu ajakan Enrico, helicopter pun mendarat di atap bangunan, menuju Giorgia yang sudah menunggu kedatangan mereka di lantai dua klab. “Hei, lihat siapa yang jadi peran utama kali ini,” ucapnya menatap sosok wanita yang sedang menari di lantai bawah. Enrico dan Giorgia kini terfokus pada ekspresi Niccolo, pria yang memakai turtleneck dan long coat itu tampak tidak peduli dengan godaan saudaranya. “Damn, kau bisa menjualnya jika tidak bisa membunuhnya. Lihatlah kulit yang mulus itu.” Enrico memancing. “Sengaja aku beri baju tembus pandang, pucuk dadanya berwarna pink. Kau bisa melihatnya, Enrico?” “Kurang jelas jika dari sini. Tapi kalau bersama para pria kelaparan itu mungkin akan jelas, b