Aku pikir semuanya akan baik-baik saja, jika Maudy berada di sampingku, walau hanya sebagai pacar pura-pura, menurutnya. Nyatanya tidak, Maudy berkata kalau dia dijodohkan dengan anak dari sahabat papanya. Tentu saja aku kenal siapa yang dijodohkan dengannya itu. Lelaki itu adalah Dicky, si songong yang ngaku-ngaku paling tampan di kampus sewaktu kami masih kuliah. Cih, dia tidak tahu saja siapa lawannya sekarang. Aku bukan hanya sekedar sahabat lagi dengan Maudy. Dalam beberapa kesempatan, aku dan Maudy sengaja memanas-manasinya agar dia mundur dari perjodohan itu. Tiap kali bertemu dengannya, kami saling melemparkan tatapan sinis. Walau papanya Dicky tahu jika Maudy berpacaran dengan, namun dia tetap ingin Maudy melakukan pendekatan dengan anaknya itu. Dalam hati, aku tersenyum mengeje