Rafa mendatangi rumah orang tua Alena, disalaminya ibu dan Ayah Alena yang sedang berada di ruang tengah, namun tak didapati jejak Alena ataupun anak-anak. "Bu, Alena di sini?" tanya Rafa. "Alena? Nggak nak, memangnya dia pergi dari rumah? Sejak kapan?" Ibu Alena tampak khawatir, tangannya bergetar. "Sudah dua hari Bu, maafin Rafa, Rafa tidak seharusnya bersikap buruk pada Alena." Mata Rafa berkaca-kaca, kristal bening itu tak kuat ditahannya lagi. Suara Rafa bergetar tanda hatinya berkecamuk. "Ya ampun nak, kandungan Alena kan rentan. Terakhir dia kirim pesan kemarin, bilang kalau hari ini anak-anak akan diantar ke sini oleh Tomy." Ibu Alena menyusut air matanya, sementara ayah Alena tampak pucat, bersandar di sandaran Sofa. "Maafin Rafa Bu, Rafa akan cari dia." Rafa menggeng