Tiga Puluh Delapan

1572 Words

Sisil meminta berjalan di samping Rafa, setelah menyelesaikan makannya. Rafa cuek, berjalan sambil memainkan ponselnya, tak ada pesan dari Alena. Sejujurnya dia juga cemburu melihat Alena bisa tertawa lepas dengan lelaki itu, yang entah siapa? Sedangkan suaminya sendiri di acuhkan. "Boleh kan aku panggil mas mulai sekarang? Kan sudah enggak kerja?"tanya Sisil sambil berbalik, Rafa mengangkat sebelah alisnya dan dengan judes mengatakan, "Nggak!" Sisil memajukan bibirnya. "Besok aku mau balik tau. Nanti, Bapak kangen lho," ucapnya. "Balik sana ke dunia kamu, saya enggak akan kangen!" sindir Rafa. "Jauh lho pak, ke Italy kan saya tinggal disana selama ini," "I Don't Care!" Rafa membuka kunci ponselnya dan menguncinya lagi, agar seolah terlihat sibuk. Sisil berhenti di tengah jembatan men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD