PART-81

2036 Words

"Dewa, aku ngantuk." rengekku jenuh. Sejak aku mengatakan hal konyol itu, Dewa tak hentinya memandangiku. Lebih dari sepuluh menit berlalu pria itu tidak bergeming. Mulutnya menganga separuh, wajahnya terlihat seperti orang bodoh. Sepertinya dia syok dengan apa yang tadi keluar dari mulutku. "Oke. Aku pergi." Aku beranjak turun dari tubuhnya. Aku menyesal membuatnya jadi seperti ini. "Tunggu!" Ia menahanku. Sepertinya kesadaran Dewa sudah kembali. "Apa?" ketusku. "A...aa.. aa... apa?" sekarang dia gagap. "Apa?" "Apa aku tidak salah dengar?" "Tidak!" Dewa mengehela nafas. Pria itu beranjak berdiri seraya menggendongku. Spontan aku mengalungkan tanganku di lehernya. "Jadi?" tanyaku gugup. "Tidak." Dewa menolakku mentah-mentah. "Kemana kita?" tanyaku sedikit bingung. Penolakan ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD