"Aku melihat tangannya bergerak, Dam! Aku berani bersumpah!" "Aku tahu gadis, tapi bukan berarti Dewa sudah sadar." Damian bersi keras mengatakan Dewa tidak akan sadar. "Jadi apa maksudnya tadi?" "Mungkin itu adalah reflek tubuhnya." "Ya Tuhan, Dam!" Aku meremas ujung ranjang Dewa. Apa lagi ini? Hanya reflek? Tidakkah mereka tahu betapa aku sangat mengharapkan Dewa sadar. "Berdoalah semoga Dewa segera pulih. Aku minta maaf tidak bisa membantu banyak." Damian menepuk bahuku berkali-kali. Tuhan! Bagaimana kau bisa tega membiarkan aku seperti ini? Membiarkan dua orang yang saling mencintai terpisah di antara dua alam yang berbeda? Raga kami memang sangat dekat, tapi jiwa kamu terpisah sangat jauh. Sangat jauh hingga aku tidak mungkin meraihnya, dia tidak mungkin menemukanku di sa