Jam dua belas tepat. Merlyn mulai sibuk melayani pelanggan yang terus saja berdatangan ke kantinnya. Bik Sari bolak-balik mengecek menu yang habis. Sementara dua pelayan lainnya hilir mudik menyajikan pesanan makanan yang diorder oleh para pelanggan. Saat pandangan Merlyn secara tidak sengaja terarah pada meja nomor lima, ia menghela nafas panjang. Thalita dan Bianca. Dua seniornya di kampus dulu yang mempunyai hobby utama membullynya. Mereka baru berhenti membullynya setelah ayahnya memergoki mereka berdua sedang mengejeknya dengan kata-kata anak i***t dan melemparkan sepatu kirinya ke dalam closet kampus. Mereka berdua hampir saja di keluarkan oleh Om Raja selaku Rektor di UPH, atas tindakan tidak terpujinya. Hanya saja ia yang kala itu kasihan melihat kedua orang tua Thalita dan Bianc

