Kebenaran

2040 Words

Brugh! Reva menjatuhkan bokongnya ke tepian ranjang kemudian merebahkan tubuhnya. “Hah ….” Helaan nafas panjang pun lolos dari mulutnya dimana lengannya kini bertengger di atas dahi. Ia menoleh saat merasakan ranjang bergerak kala Qian menyusulnya duduk di tepi ranjang. Kedua tangan Qian berada di belakang punggung menekan kasur guna menahan tubuhnya yang setengah menengadah. “Jadi, kapan kita akan menemui big bos?” tanya Qian dengan melirik Reva yang masih bertahan dengan posisi tubuhnya sebelumnya. “Sudahlah Qi, istirahatlah dulu sampai kau benar-benar sembuh,” sahut  Reva menjawab. “Aku sudah membicarakan ini dengan big bos dan dia menyarankan untuk menunggumu benar-benar pulih baru bisa membicarakan ini,” lanjutnya memberi penjelasan. Satu tangan Qian kini memijit kepala. “Aku ingi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD