Bab 94

2278 Words

Suara deru mesin mobil terdengar dari halaman rumah. Laras yang berbaring di ranjang langsung menegang. Ia sudah bisa menebak siapa yang baru saja datang. Degup jantungnya berdetak cepat, tapi ia buru-buru memejamkan mata rapat-rapat, berpura-pura tidur. Nafasnya ia atur sedemikian rupa, berusaha tenang, walau dadanya terasa sesak. Pintu depan terbuka, suara langkah Adrian bergema di ruang tamu. Ada jeda singkat sebelum pintu kamar mereka berderit perlahan. Laras bisa merasakan cahaya lampu dari koridor menyusup lewat celah kelopak matanya yang tertutup. Adrian berdiri di ambang pintu. Dari sela bulu matanya yang bergetar, Laras sempat menangkap bayangan suaminya. Tubuh tegap itu hanya diam beberapa detik, seolah menimbang sesuatu. Pandangan Adrian jatuh pada sosok Laras yang berbaring d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD