Bab 35

1846 Words

sekali hal basi yang harus Adrian dengar dari kedua pria paruh baya yang masih memiliki ambisi terhadap kekuasaan. “Adrian, saya berharap kamu tidak terlalu lama untuk mengumumkan pertunangan kamu dengan Safira. Saya akan siapkan ballroom mewah di hotel dan mengundang beberapa wartawan untuk meliput.” ucap Wijaya seraya menyeruput teh hijau yang ada di hadapannya itu. Gerakannya begitu santai, seperti seseorang yang tengah memerintahkan bawahannya untuk melakukan tugas. “Kamu tenang saja, Wijaya, setelah proyek rumah sakit yang ada di pelosok ini selesai, Adrian pasti bisa fokus ke rencana pernikahan.” Dharma menjawab mewakili Adrian yang sama sekali tidak berminat menjawab perkataan Wijaya. “Baiklah, aku paham, Dharma. Tetapi umur anakku juga sudah tidak muda, aku hanya memastikan, su

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD